Siapa sih yang gakenal dengan tintin???
Hmmm, kalau kamu tidak tahu berarti kamu harus lebih banyak membaca,
memperluas networking dan juga bertanya kepada para orang tua mengenai
tokoh yang mendunia tersebut.:)
Tintin adalah tokoh karya seorang seniman dan penulis komik bernama
Georges Prosper Remi atau yang lebih dikenal dengan pseudonim Hergé. Ia
lahir di Etterbeek, 22 Mei 1907 dan meninggal di Woluwe-Saint-Lambert,
Belgia, 3 Maret 1983 pada umur 75 tahun. Hergé merupakan seorang
berkebangsaan Belgia yang kemudian mengambil nama samarannya menjadi R.G
yang merupakan kebalikan nama aslinya (Georges Remi) yang jika
dilafalkan menjadi Hergé. Karyanya yang paling terkenal dan penting
adalah Petualangan Tintin, yang ia tulis dan lukis dari tahun 1929
hingga kematiannya pada 1983, yang menyisakan album ke-24. Menurut
beberapa sumber, Hergé membuat tokoh Tintin karena terinspirasi oleh
tokoh komik Tintin Lutin yang dibuat oleh Benjamien Rabier (1897).
Menurut pandangan saya, Tintin merupakan tokoh inspiratif. Ia
memiliki wajah bundar dengan rona pipi kemerahan. raut mukanya seperti
anak - anak walaupun dari berbagai sumber yang saya baca, tidak
menjelaskan usia pasti Tintin, namun tampaknya Tintin adalah seorang
remaja yang baru menginjak dewasa. Postur tubuhnya tidak terlalu tinggi
dan walaupun kurus ia tidak tampak kurang gizi. Ia kelihatan sehat
terlebih lagi ia tampak cukup kuat. Otaknya sudah tidak diragukan lagi
bahwa ia cerdas, sehingga dengan cepat ia dapat menyelesaikan berbagai
masalah dalam waktu singkat. Masalah yang ia hadapi bukanlah masalah
sepele namun sering kali membahayakan nyawanya. Ia selalu terlibat dalam
intrik-intrik internasional yang membahayakan dirinya, namun dengan
kecepatannya dalam berpikir dan bertindak, keberaniannya dan tak lupa
keberuntungannya, dia selalu dapat menyelematkannya dari situasi
tersebut.:)
Tintin selalu ditemani oleh seekor anjing putih (benar - benar putih
tanpa ada warna lain di bulunya) bernama Milo atau Milou sesuai ejaan
perancis. Namun, pada saat komiknya di terjemahkan kedalam bahasa
inggris, nama Milo berubah menjadi Snowy. Anjing putih ini berjenis Fox
Terrier. Nama Milou sendiri diambil dari nama panggilan pacar Hergé di
masa muda bernama Marie-Louise Van Custem. Snowy tidak bisa berbicara
bahasa manusia karena memang dia seekor anjing,kalu pun dia bisa berbicara ya bahasa anjing :) akan tetapi Tintin dan
dia bersahabat baik hingga seakan Snowy mengerti semua kata - kata dan
pikiran Tintin. Tidak heran jika mereka berdua selalu saling
menyelamatkan satu sama lain.
Karakter Tintin sangatlah kuat. Ia tidak hanya cerdas namun ia juga
imajinatif dan serba bisa. Ia pandai berbicara dalam banyak bahasa, ia
mampu mengendari alat - alat transportasi sulit seperti tank, pesawat,
helikopter dan juga naik kuda. Perawakannya yang kecil tidak
menghalanginya untuk berkelahi jika ia bertemu lawan yang jauh lebih
besar. Tintin juga perenang handal dan mempelajari yoga. Bisa
disimpulkan Tintin adalah sosok yang mengagumkan. Cerdas, selalu ingin
belajar, dan ia selalu selamat dalam insiden berbahaya.
Sejujurnya, saya bukanlah penggemar atau bahkan penggemar fanatik
Tintin. Akan tetapi, setelah saya menonton film : The Adventures of
Tintin : The Secrets of The Unicorn, saya justru merasa 'Ketagihan'
dengan komik karya Hergé ini. Bagi saya, Hergé tidak hanya pandai
membuat ide cerita, tapi ia juga mampu menyemangati stimulus saya
didalam berpetualang. Walau sempat saya merenung, mungkinkah saya
hanyalah korban film amerika yang selalu diracik secara brilian terlebih
lagi film ini disutradarai oleh Peter Jackson berkolaborasi dengan
master kawakan Steven Spielberg. Tapi, untunglah saya bukanlah tipe
orang yang benar - benar bisa menjadi 'korban film', setelah menonton
film tersebut di Blitz Megaplex saya langsung 'googling' mengenai semua
tentang Tintin. Saya langsung jatuh cinta padanya.
Hergé seolah memberikan inspirasi bagi saya. Ia tidak menekankan
keindahan fisik pada tokoh Tintin, tetapi lebih menekan nilai keindahan
karakter dan kepribadian seorang remaja dewasa yang matang di usia muda.
Tintin menuntun orang - orang yang haus petualangan untuk tetap selalu
'penasaran' terhadap segala hal sebab rasa ingin tahu yang besar akan
menuntun kearah 'petualangan' yang mungkin sudah didepan mata. Tintin
juga menekankan pentingnya keberanian didalam setiap tindakan yang
dilakukannya disertai dengan kepekaannya didalam memahami berbagai hal.
Meskipun tokoh Tintin bisa hidup sepanjang masa karena sudah menjadi
bagian sejarah mendunia, ia tidak mungkin bisa selalu bekerja sendirian.
Hergé juga menciptakan tokoh - tokoh lainnya yang tidak kalah unik.
Berikut beberapa tokoh dalam Petualangan Tintin :
adalah seorang Wartawan asal Belgia (seperti Hergé) yang walau demikian
jarang disebut - sebut di beberapa komiknya. Sekjen Yayasan Hergé
menjelaskan bahwa sangat memungkinkan jika Hergé terinspirasi Robert
Sexé (yang dikenali memiliki perawakan sebagaimana layaknya tokoh
Tintin, dan Yayasan Hergé yang berpusat di Belgia pun mengakui bahwa
tidak sulit dibayangkan bagaimana seorang Hergé mendapatkan pengaruh
yang cukup kuat dari seorang Sexé. Pada masa itu, Sexé telah
berkelana ke seluruh penjuru dunia dengan mengendarai sebuah sepeda
motor yang dibuat oleh Gillet of Herstal. René Milhoux adalah juara
dunia dan pemegang rekor untuk kejuaraan sepeda motor pada masa itu, dan
pada tahun 1928, sedangkan pada saat yang bersamaan, Sexé sedang berada
di Herstal dan sedang berdiskusi dengan Léon Gillet tentang rencana
besarnya. Gillet pun mempertemukannya dengan sang juara dunia, Milhoux.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama, kedua orang ini menjadi teman baik,
dan bisa menghabiskan waktu berjam - jam membicarakan tentang sepeda
motor, dimana Sexé menjelaskan tentang kebutuhan - kebutuhannya dan
Milhoux membagi pengetahuannya atas dunia mekanik serta bagaimana
membuat sepeda motor - sepeda motor tersebut memberikan kemampuan
maksimalnya dalam suatu lomba. Dengan menyatunya dua manusia ini, maka
Robert Sexé dapat pergi berkelana ke seluruh penjuru dunia, dan
menuliskannya sebagai suatu karya yang tidak ternilai harganya untuk
dunia kewartawanan. Sekjen dari Yayasan Hergé di Belgia mengakui
bahwasanya seorang Hergé, sangat terpengaruh oleh kedua manusia yang
luar biasa ini sehingga terciptalah tokoh Tintin seorang wartawan muda
yang suka berpetualang dan temannya yang setia Milo (Snowy). Hergé
sendiripun mengakui bahwa sedikit banyak Tintin hidup dalam dirinya, dan
walaupun dalam suatu rekaman wawancara yang dilakukan pada tahun 1947
bahwa "Tintin itu bukan aku, dan jika dia harus hidup dalam dunia ini,
maka ia adalah suatu mahakarya sempurna dari-Nya dan membuatku tak
habis-habisnya menggali karaternya", namun di lain waktu dia menyatakan
bahwa"Tintin, c'est moi!" ("Tintin itu ya aku!").
Hergé memilih jenis ras fox terrier putih total sebagai representasi
Milo, teman setia Tintin. Anjing jenis ini dipilih karena pada tahun
1929 hingga tahun 1930an, adalah jenis yang sedang naik daun, bersaing
dengan Bedlington untuk status anjing kelas atas. Jenis ini dipilih
karena populer akan keberanian, karakter, dan kepandaiannya yang jelas
terlihat pada Milo. Walaupun terinspirasi dari jenis ini, warna putih
total merupakan warna yang tidak biasa pada jenis itu. Dalam keluarga
Hergé, tak ada yang mempunyai anjing jenis ini , namun pemilik
restoran-kafe yang sering didatangi wartawan Le Petit Vingtième Siècle
memilikinya. Dan anjing itulah yang dipinjam dalam acara pesta
penyambutan besar-besaran yang diadakan di stasiun Gare du Nord,
Brussel, sekembalinya si tokoh baru dari Uni Sovyet. Dengan beberapa
perkecualian, Milo tidak pernah berbicara (walaupun ia secara tetap
diperlihatkan sedang berpikir dengan memakai bahasa manusia), semenjak
ia hanyalah "seekor anjing". Namun demikian, ia selalu dapat
berkomunikasi dengan tuannya secara baik. Ia juga seringkali menambah
hal-hal yang menarik dalam alur cerita Petualangan Tintin. Contohnya, ia
adalah satu-satunya tokoh dalam "Penerbangan 714 ke Sydney" yang ingat
mengenai peristiwa penculikan oleh makhluk luar angkasa. Seperti juga
Kapten Haddock, Milo sangat suka minum, minuman keras Whisky bermerk
Loch Lomond. Beberapa kali ia minum minuman beralkohol tinggi tersebut
dan seringkali membuatnya terlibat dalam masalah, sama seperti rasa
takutnya yang sangat besar terhadap laba-laba atau yang lebih dikenal
dengan arachnophobia. Karakter Milo tumbuh dan berkembang sepanjang
serial Petualangan Tintin, dan paling terpengaruh perkembangan
karakternya oleh kehadiran Kapten Haddock dalam "Kepiting Bercapit
Emas". Sebelum Haddock hadir, Milo adalah sumber dari komentar sampingan
yang sinis dan pesimis untuk mengimbangi cara pandang tuannya yang
selalu positif dan optimis. Ketika Haddock mulai muncul dalam serial
ini, Sang Kapten mengambil alih peran sebagai suara yang sinis dan Milo
secara bertahap memperoleh peran yang lucu-lucu saja, seperti
mengejar-kejar kucing Marlinspike Hall dan meminum whisky-nya Kapten
Haddock. Dalam edisi aslinya, Milo diberi nama Milou. Nama ini diambil
dari nama pacar pertama Hergé (sang penulis), Marie-Louise yang
disingkat menjadi "Malou", walaupun Milo selalu dianggap sebagai seekor
anjing jantan di seluruh seri. Dalam edisi yang berbahasa Portugis dari
episode Tintin di Congo, yang diterjemahkan menjadi judul Tintin em
Angola, dapat ditemukan bahwa Milo berbulu kuning. Dalam terjemahannya
ke dalam Bahasa Indonesia, pertama kali dia diberi nama "Snowy"
sebagaimana yang terlihat pada komik terbitan dari Tiga Lima dan Indira.
Hal ini dikarenakan pada penerbitan awalnya, mereka mengacu pada karya
ini yang sudah dialih bahasakan ke Bahasa Inggris, dimana dalam edisi
itu dia bernama Snowy. Namun ketika diterbitkan ulang oleh Gramedia di
tahun 2008, maka namanya diubah menjadi lebih mirip ke nama aslinya
dalam Bahasa Perancis yaitu, Milou, yaitu Milo. Hal ini dilakukan sesuai
dengan arahan dari penerbit dimana dia pertama kali diterbitkan, yaitu
di Belgia oleh penerbit Casterman. Perubahan nama ini tidak cukup
mengganggu bagi para pencinta komik ini yang baru saja mengenalnya,
namun akan sedikit diperlukan penyesuaian bagi para penggemar lama komik
ini.
Kapten Archibald Haddock atau yang lebih dikenal sebagai Kapten Haddock
dalam serial Tintin berbahasa Indonesia, adalah seorang pelaut kawakan
yang memiliki garis keturunan tidak begitu jelas (Ia bisa memiliki darah
orang Inggris, Perancis ataupun Belgia), adalah teman baik dari Tintin,
dan karakter ini baru diperkenalkan dalam episode Kepiting Bercapit
Emas. Pada awalnya ia memiliki jiwa yang sangat lemah dan memiliki
ketergantungan yang teramat tinggi akan minuman keras beralkohol, namun
lambat laun dia menjadi pribadi yang cukup disegani. Perubahan yang
terjadi pada dirinya menjadi seorang yang berjiwa pahlawan dan setia
kawan, dipicu oleh penemuannya atas harta karun dari leluhurnya, Sir
Francis Haddock (François de Hadoque dalam bahasa Perancis) yang bisa
dibaca dalam episode Harta Karun Rackham Merah. Rasa kemanusian si
Kapten dan kata-katanya yang cenderung kasar merupakan pelengkap dari
karakter Tintin yang terlalu sempurna untuk seorang manusia biasa,
dimana si Kapten lebih terasa "manusiawi" dibandingkan Tintin. Kapten
Haddock tinggal di suatu rumah yang sangat besar dan indah yang dikenal
dengan nama "Marlinspike Hall" ("Moulinsart" dalam bahasa Perancisnya).
Kapten Haddock mempergunakan berbagai bentuk rangkaian kata-kata umpatan
untuk menyampaikan perasaannya yang sedang gundah ataupun marah,
seperti "Kepiting Busuk!" (dalam bahasa Inggris: "Billions of bilious
blue blistering barnacles!"), "Sejuta Topan Badai!" (dalam bahasa
Inggris: "Ten thousand thundering typhoons"), "Buaya Darat!"
("troglodytes"), "bashi-bazouk", "kleptomaniak", "Cacing Kremi!"
("ectoplasm"), "sea gherkin", "anacoluthon", dan "Cacar Air!"
("pockmark"). Tidak semua ungkapan tersebut dapat diterjemahkan ke dalam
Bahasa Indonesia, dikarenakan perlu dicari padanan kata yang dapat
mewakili ungkapan yang sama namun dengan tidak membuatnya menjadi kata
makian yang kasar. Dalam artian ungkapan tersebut masih harus memiliki
unsur artistik sehingga menjadikan tantangan tersendiri untuk
menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kapten
Haddock adalah golongan peminum berat, dimana seringkali dia amat
menyukai minuman keras beralkohol dengan merek Loch Lomond whisky, dan
kondisinya ketika mabuk seringkali dijadikan sebagai bumbu pelengkap
dari serial ini. Hergé menyatakan bahwa nama depan dari Haddock diambil
dari ungkapan dalam bahasa Inggris "a sad English fish that drinks a
lot" yang secara harfiah dapat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
menjadi "Orang Inggris yang seringkali terlalu banyak minum minuman yang
memabukkan". Haddock baru memiliki nama depan pada serial ini yang
berhasil diselesaikan oleh Hergé berjudul Tintin dan Picaros (1976),
dinama dalam cerita tersebut nama depannya adalah Archibald.
atau Dupont dan Dupond atau dalam bahasa Perancisnya bernama Dupont et
Dupond, adalah dua orang detektif kembar yang seringkali berbicara tidak
jelas satu sama lainnya dan suka memakai topi bundar yang dikenal
dengan sebutan bowlers, serta yang sebenarnya tidak memiliki hubungan
kekerabatan, namun seringkali kelihatan seperti orang kembar dimana
perbedaan antara keduanya hanya terletak pada kumisnya. Detektif yang
bernama Dupont, memiliki kumis berbentuk menyebar/membuka atau dalam
bahasa Perancisnya adalah troussée. Sedangkan lainnya yang memiliki
kumis berbentuk lurus atau dalam bahasa Perancisnya droite, adalah
Dupond. Dalam edisi terbitan Indira nama mereka ialah Thomson dan
Thompson. Mereka menghasilkan suatu "comic relief" sepanjang serial ini
dan memiliki kebiasaan "spoonerism" dan secara keseluruhan menunjukkan
ketidak mampuan mereka sebagai detektif. Karakter mereka didasarkan pada
karakter dari ayah dan paman dari Hergé, dua kembar identik. Mereka
diperkenalkan untuk pertama kalinya dalam seri Cerutu Sang Firaun,
dimana dalam pertemuan awal dengan tokoh utamanya, Tintin, mereka
mendapatkan tugas untuk menangkapnya untuk suatu tuduhan yang tidak
benar.
atau aslinya dalam bahasa Perancis bernama Professeur Tryphon Tournesol
(yang bisa diartikan secara bebas dalam bahasa Indonesia sebagai
Profesor Bunga Matahari), adalah seorang absent-minded dan ahli fisika
yang memiliki kekurangan pada pendengarannya, adalah karakter minor
namun hampir selalu muncul bersama dengan Tintin, Milo dan Kapten
Haddock. Dia pertama kali diperkenalkan pada seri Harta Karun Rackham
Merah, dan karakternya sebagian didasarkan pada seseorang di dunia nyata
dengan nama Auguste Piccard,[22] di mana keberadaannya kurang disukai
oleh para karakter utama, namun karena keluruhan budi dan penguasaannya
atas ilmu dan teknologi menciptakan hubungan yang langgeng dengan
mereka. Dalam edisi bahasa Indonesia terbitan penerbit Indira, tokoh ini
diberi nama Profesor Cuthbert Calculus. Nama Profesor Lionel Lakmus
baru dilekatkan padanya pada penerbitan ulang serial ini oleh penerbit
Gramedia. Penamaan dirinya dalam bahasa Indonesia ini selalu mengacu
pada format aslinya yang berbahasa Perancis yaitu: jika namanya
disingkat merupakan dua huruf yang sama. Sebagai contoh, dalam edisi
bahasa Perancis namanya bisa disingkat menjadi Profesor TT (Professeur
Tryphon Tournesol), dalam edisi bahasa Indonesia, Profesor CC (Cuthbert
Calculus) (edisi terbitan Indira) ataupun Profesor LL (Lionel Lakmus).
Dalam kisah ini, digambarkan bahwa ia tidak memiliki ketertarikan
terhadap lawan jenis, terkecuali pada Bianca Castafiore, sampai-sampai
ia menciptakan bunga mawar khusus untuk sang diva yang terlihat dalam
kisah Permata Castafiore. Beberapa penemuannya yang cukup spektakuler
adalah:
* Membuat roket nuklir untuk pendaratan di bulan, 16 tahun sebelum pendaratan sebenarnya oleh Neil Amstrong.
* Menciptakan pesawat televisi berwarna
* Menciptakan kapal selam berbentuk ikan hiu yang akhirnya menjadi
inspirasi dari kapal sejenis yang dibuat oleh Jacques Custeau, peneliti
ikan hiu.
Dia adalah seorang penyanyi opera yang selalu dipandang rendah oleh
Kapten Haddock. Walaupun begitu, dia hampir selalu muncul kemanapun para
karakter utama pergi, dimana dia selalu ditemani oleh pembantunya yang
setia Irma, seorang pianis, Igor Wagner. Pada dasarnya arti daripada
namanya adalah "bunga putih yang suci, murni", sebagaimana yang dipahami
oleh Profesor Lakmus ketika dia memberikan mawar putih kepadanya
sebagai tanda ungkapan cinta rahasianya pada sang penyanyi dalam episode
Permata Castafiore. Karakternya didasarkan pada diva dari pertunjukan
opera secara umum (berdasarkan pada catatan Hergé), Bibi Hergé Ninie,
dan juga post-war komik Maria Callas.
Beberapa tokoh lainnya yang sering muncul adalah Nestor si kepala
pelayan di Marlinspike Hall, Jendral Alcazar si Diktator dari Amerika
Selatan, Jolyon Wagg seorang agen asuransi, Ben Kalish Ezab si Emir,
Abdullah putra si Emir, Chang si bocah Cina, Müller si dokter
berkebangsaan Jerman yang maniak dan Rastapopoulos si dalang kejahatan.
Tidak ada pemain wanita yang muncul baik sebagai pemain utama maupun
pemain pendamping, namun mereka muncul sebagai pemain pada latar
belakang dari cerita.
Karakter kuat para tokoh tersebut diimbangi dengan lokasi yang membuat
komik Tintin semakin seru karena seakan kita diajak untuk berkeliling
dunia oleh Hergé. Dia berhasil menggabungkan dengan apik dunia nyata dan
dunia khayal kedalam serial ini, dimana Belgia dijadikan sebagai negara
dimana tokoh utama kita, Tintin, tinggal.
Dia tinggal di 26 Labrador Road, yang kemudian lebih dikenal dengan nama
Puri Moulinsart. Kemampuan Hergé dalam menggabungkan kedua dunia ini
dapat diliat secara detail pada episode Tongkat Ottokar, dimana dia
berhasil membuat dua negara khayalan(Syldavia dan Borduria) dan
mengundang pembaca untuk mengikuti tour atas kedua negara tersebut
melalui bacaan dalam bentuk brosur perjalanan yang dimasukkan dalam
kisah ini. Beberapa negara khayal lainnya adalah San Theodoros, San
Paolo dan Nuevo Rico di Amerika Selatan, Kerajaan atau daerah
administratif Gaipajama di India dan Khemed di Timur Tengah. Selain itu
dia juga menampilkan beberapa negara nyata seperti Belgia, Jerman,
Swiss, Skotlandia, Inggris, Uni Sovyet (Rusia, sekarang), Amerika
Serikat, Kongo, Peru, Mesir, Gurun Sahara, Indonesia, Tibet, Cina dan
Jepang. Adapun lokasi lainnya yang diciptakannya adalah Bulan, dan dalam
edisi awal dari episode Negeri Emas Hitam dia menampilkan negara
Palestina, namun dalam edisi selanjutnya digantikan dengan negara
khayalan dengan nama Khemed.
Berikut adalah sekilas cerita tentang komik tahun 90 an yang berjudul the adventures of tintin,hasil karangan Georges Prosper Remi, cerita ini bukan hanya sekedar seru tapi juga menginspirasi banyak orng untuk giat belajar agar bisa mengatasi berbagai masalah :), jika kalian ingin cerita lengkapnya kalian bisa kunjungi toko toko buku terdekat yang ada di kota kalian guys :) trimkasaih smoga karangan ini bermanfaat :)