Minggu, 26 Mei 2019

ETIKA DALAM MEMASARKAN SUATU PRODUK

        ETIKA DALAM MEMASARKAN SUATU PRODUK


Hasil gambar untuk etika dalam memasarkan produk
 HALLO boss ku:) kaliini saya ingin membahas tentang, Etika dalam memasarkan produk didunia internet :)- Demi meningkatkan pendapatan dan profit, banyak pengusaha yang melakukan promosi maupun pemasaran. Promosi ditujukan untuk menarik minat konsumen untuk membeli. Promosi biasanya dilakukan dengan cara beriklan. Bentuk iklan yang sering digunakan oleh pengusaha besar adalah melalui iklan televisi atau radio. Namun bagi pengusaha-pengusaha kecil, media sosial dimanfaatkan karena biayanya kecil bahkan gratis. Apalagi saat ini pengguna media sosial begitu ramai.
 Pengusaha berharap dengan beriklan akan membuat konsumen mau melakukan pembelian sehingga meningkatkan pendapatan, profit perusahaan dan menghindari kerugian. Dalam menghindari kerugian, banyak pengusaha yang melakukan trik dalam berkomunikasi yang biasanya digunakan oleh praktisi komunikasi yaitu “tell the truth but not all the truth”. Bahasa yang digunakan sangat menarik bagi konsumen, tapi saat diaplikasikan ternyata memiliki syarat dan ketentuan yang harus konsumen tanggung. Ada hal-hal tidak etis yang dilakukan beberapa pengusaha dalam kegiatan periklanan yaitu:
  • Membohongi dengan cara mengatakan sesuatu yang tidak benar dengan sengaja saat beriklan
  • Menyesatkan dan menjerumuskan konsumen dalam promo yang tidak benar dan terlalu banyak persyaratan
  • Menipu publik dengan mengatakan hal yang tidak benar mengenai produk atau jasa dengan mengada-adakan promosi yang ternyata tidak ada

Selain itu, ada beberapa manipulasi dan kebohongan lainnya yang biasanya umum dilakukan oleh perusahaan dalam beriklan, yaitu:

1.       Menutupi kelemahan produk
2.       Melebih-lebihkan kemampuan produk
3.       Memanipulasi perasaan konsumen
4.       Tidak menyampaikan informasi dengan benar
5.       Mengecoh konsumen dengan meniru fitur produk lain


Beberapa hal yang masih harus diperhatikan dalam memasarkan/mempromosikan suatu produk/jasa dengan etika bisnis yang baik adalah :

1. Mampu mengendalikan diri sendiri untuk tidak memperoleh apapun dan dari siapapun serta dalam bentuk apapun
2. Mempunyai tanggung jawab sosial terhadap masyarakat
3. Tetap mempertahankan jati diri agar tidak mudah tergiur oleh hal-hal yang dapat merugikan pihak terkait
4. Menciptakan persaingan yang sehat dengan dapat menjalin kerja sama antara pelaku bisnis
5. Memelihara kesepakatan atau menumbuhkan kesadaran terhadap apa yang telah disepakati dengan konsumen/pelanggan

Perusahaan bisa mempertahankan nilai-nilai yang menjunjung tinggi etika supaya bisa mendapatkan kepercayaan dari pihak pelanggan karena perusahaan selalu mempertahankan integritas berpromosi dan beriklan yang baik dalam hal kejujuran, tanggungjawab, keadilan, saling menghargai, dan bersifat transparan (tidak ada informasi yang sifatnya merugikan pihak lain yang disembunyikan).

Dalam Hal Kejujuran

Perusahaan harus bisa berlaku jujur dalam setiap perjanjian atau transaksi yang terjadi dengan pelanggan maupun stakeholder, dalam situasi apapun. Perusahaan menyebarkan informasi yang apa adanya dalam mengomunikasikan produk atau jasanya. Selain itu perusahaan juga harus menepati segala janji / promise yang sudah dilontarkan kepada pasar dan stakeholder.

Dalam Hal Tanggungjawab

Perusahaan harus bisa menerima segala konsekwensi yang timbul akibat segala tindakan pemasaran yang ditempuh. Dalam hal ini perusahaan harus mampu memenuhi kebutuhan pelanggan, serta menghindari segala bentuk pemaksaan kepada pelanggan dan stakeholder. Perusahaan harus bisa komitmen menerapkan segala aturan terutama menyangkut segmen-segmen pasar yang tergolong rentan, seperti anak-anak, orang tua (pensiunan), kaum cacat, dan lain-lain. Selain itu perusahaan juga harus bertanggungjawab terhadap kelestarian lingkungan dalam lingkup pemasarannya.

Dalam Hal Keadilan

Perusahaan diharapkan bisa adil dalam memenuhi kebutuhan pelanggan sekaligus memenuhi kualifikasi dari para pihak pemasoknya. Ini termasuk menawarkan produk dengan cara atau metode yang jelas dalam bentuk penjualan, promosi, dan bentuk komunikasi lain. Perusahaan harus menghindari segala macam informasi yang bersifat menyesatkan dan menipu. Perusahaan harus melindungi segala data atau informasi yang sifatnya rahasia bagi konsumen, pemasok, dan karyawan, agar tidak disalahgunakan. Selain itu perusahaan juga harus adil dalam menetapkan harga produknya dan menghindari segala tindakan yang bisa merusak harga atau kondisi pasar.

Dalam Hal Transparansi

Perusahaan harus mempertahankan sifat keterbukaan kepada pasar dan stakeholder mengenai aktivitas pemasaran. Untuk ini diharapkan perusahaan bisa mempertahankan kelancaran aliran informasi dan berkomunikasi secara teratur kepada stakeholder. Perusahaan juga harus bisa menerima segala kritik dan saran yang dilontarkan oleh pasar, serta melakukan perbaikan jika diperlukan. Selain itu perusahaan juga diharap bisa menjelaskan dengan transparan segala risiko dan komponen substitusi menyangkut produk atau jasa yang ditawarkan.
Demikian itu hanyalah sebagian dari banyak aturan nilai, dan norma yang menyangkut etika pemasaran. Sebenarnya cara yang paling sederhana untuk menguji etika dari suatu strategi pemasaran adalah dengan menerapkan konsep “jika ragu, jangan lakukan” (when it doubt, don’t). Bisa juga dengan menetapkan Golden Rule: “Perlakukanlah konsumen seperti layaknya Anda memperlakukan diri sendiri”.
Praktik pemasaran, berpromosi, dan beriklan dengan memperhatikan etika ini bisa membantu para pemasar agar bisa menjadi lebih bertanggungjawab secara sosial. Dengan demikian, para marketer bisa merasa bangga dengan bidang yang mereka geluti.
Memang masih banyak pihak yang meragukan apakah perusahaan yang mengindahkan etika dan punya tanggungjawab, bisa menjadi perusahaan yang lebih profitable? Jawabannya tentu bisa ya, bisa juga tidak. Tapi kecenderungan saat ini perusahaan yang peduli dengan etika lebih terhindar dari segala macam kejadian yang merugikan perusahaan itu sendiri. Plus dengan terus meningkatnya perhatian publik terhadap etika, bukannya tak mungkin nantinya konsumen lebih memilih perusahaan yang punya etika ketimbang yang tidak.
Lagipula, perusahaan yang mengabaikan etika sebenarnya menanggung risiko yang tidak kecil. Liat saja dari beberapa kasus yang terjadi belakangan ini tanpa menyebut merek, dimana timbul  suatu protes keras dari masyarakat, biaya yang harus dikeluarkan perusahaan bisa jadi sangat besar. Kerugian dari bentuk promosi yang tidak etis, misalnya, bukan cuma risiko untuk menarik iklan yang sudah dibuat dengan biaya tinggi itu saja. Selain  meminta maaf kepada publik, kadang perusahaan harus mengucurkan biaya ganti rugi yang jumlahnya jutaan atau miliaran rupiah. Belum lagi kerugian berupa citra perusahaan yang sudah tercoreng di mata masyarakat.



BERIKUT ADALAH ETIKA DALAM MEMASARKAN PRODUK DI MEDIA INTERNET:) SOMGA BERMANFAAT :)

DAFTAR AGEN BANDAR CEME OYOPOKER

DAFTAR AGEN BANDAR CEME OYOPOKER Haloo, salam sejahtera para maniak poker, di manapun anda berada berjumpa kembali bersama  OYO...